Kamis 10 Jul 2025 06:54 WIB

Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan di Sejumlah Negara Eropa

Gelombang panas picu situasi darurat di dua negara Eropa.

Rep: Lintar Satria / Red: Friska Yolandha
Para wanita berjalan sambil membawa payung untuk berlindung dari terik matahari saat cuaca panas, dekat Castle Square, di Warsawa, Kamis, 3 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Czarek Sokolowski
Para wanita berjalan sambil membawa payung untuk berlindung dari terik matahari saat cuaca panas, dekat Castle Square, di Warsawa, Kamis, 3 Juli 2025.

ESGNOW.ID, MADRID -- Gelombang panas yang melanda Eropa memicu kebakaran hutan dan lahan di berbagai negara di blok itu. Pihak berwenang Spanyol memerintahkan lebih dari 18.000 warga di provinsi Tarragona, timur laut Spanyol, untuk tetap berada di dalam rumah pada Selasa (8/7/2025) dan mengevakuasi beberapa warga saat kebakaran hutan tak terkendali melahap hampir 3.000 hektare lahan vegetasi.

Kebakaran yang dimulai di dekat desa Pauls ini dipicu angin kencang dengan kecepatan 90 kilometer per jam. Kecepatan angin dan medan yang sulit menimbulkan tantangan besar bagi petugas pemadam yang dibantu unit militer dan lebih dari 300 pemadam kebakaran.

Baca Juga

Sebagian besar wilayah Spanyol berada dalam status siaga tinggi setelah mencatat bulan Juni terpanas, dengan dua korban jiwa dalam kebakaran awal Juli di wilayah tersebut. Sekitar 30 persen area yang terdampak masuk dalam Taman Alam Ports, dan api berhasil dicegah melintasi Sungai Ebro yang berpotensi memperparah situasi.

Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran dibantu satu unit militer dikerahkan ke lokasi. Api sempat mengancam desa-desa sekitar seperti Xerta dan Aldover. Sekitar 30 persen dari area terdampak berada dalam Taman Alam Ports, dan petugas berhasil mencegah api melintasi Sungai Ebro agar tidak memperburuk situasi. Kebakaran ini terjadi di tengah musim panas terpanas yang pernah dialami Spanyol, menyusul korban jiwa akibat kebakaran lain pada awal Juli di wilayah Catalonia.

Di sisi lain, di Prancis, kebakaran hutan cepat menjalar ke pinggiran kota Marseille pada Selasa, memaksa warga tetap di dalam rumah dan menutup bandara setempat. Api yang ditiup angin hingga 70 km/jam ini membakar 700 hektar lahan dan mengancam ratusan rumah. Lebih dari 700 petugas dan sejumlah helikopter serta pesawat pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengendalikan api.

Meskipun kebakaran di Marseille telah dapat dikendalikan pada malam hari, wabah asap tebal terlihat di pusat kota dan sekitar 20 bangunan mengalami kerusakan ringan, tanpa laporan korban jiwa. 

sumber : REUTERS
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement