ESGNOW.ID, BRUSSELS -- Komisi Eropa menyatakan bakal menjaga target semua mobil dan van baru pada tahun 2035 nol emisi karbon dioksida. Lembaga eksekutif Uni Eropa itu juga mengatakan akan mematuhi target sementara 2030.
Komisi Eropa mengabulkan permintaan produsen otomotif Eropa dengan memperpanjang rentang waktu untuk mematuhi standar emisi karbon dioksida dari satu tahun menjadi tiga tahun. Bila produsen gagal mematuhi standar tersebut, mereka dapat dikenakan denda besar.
Komisioner Transportasi Eropa Apostolos Tsitsikostas mengatakan, rencana aksi Komisi Eropa ini untuk memastikan produsen otomotif Eropa melakukan elektrifikasi dan dapat bersaing dengan produsen Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Ia mengatakan, tinjauan regulasi emisi 2026 akan dilakukan pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini. Tapi target emisi tidak berubah.
"Kami bertahan dengan target 2035, yang artinya kami bertahan dengan target 2025 dan 2030, dan tentu target 2035," katanya, Rabu (5/3/2025).
Manufaktur otomotif Eropa mengatakan rentang waktu untuk mematuhi target 2025 yang lebih lama akan lebih sulit dicapai.
Kelompok advokasi batas emisi seperti asosiasi konsumen Eropa, BEUC dan lembaga penelitian T&E mengkritik perpanjangan masa kepatuhan ini. Mereka mengatakan langkah ini akan mengurangi tekanan terhadap produsen untuk menjual mobil listrik yang lebih terjangkau dan membuat Eropa tertinggal dari Cina.
T&E mengatakan rencana otomotif Eropa juga memberi keringanan pada industri dan seharusnya yang terakhir. Lembaga penelitian itu menambahkan anggota parlemen Eropa juga harus tegas melawan tekanan untuk mengubah standar karbon dioksida mobil pada tahun 2030 dan 2035.
Kelompok yang mewakili produsen dan pemasok mobil listrik dan perusahaan pengisian daya Eropa E-Mobility Europe menyayangkan pelonggaran kepatuhan standar emisi 2025. Kelompok itu mengatakan Eropa harus mengkompensasinya dengan implementasi rencana yang tegas.
E-Mobility Europe menyambut baik legislasi yang akan mendorong agar kendaraan-kendaraan milik perusahaan beralih ke kendaraan listrik. Kelompok itu juga menyambut baik dukungan Uni Eropa pada upaya peningkatan produksi baterai dan memprioritaskan koneksi jaringan pengisian daya dan infrastruktur pengisian daya kendaraan berat.
