Senin 26 May 2025 23:42 WIB

Terapkan ESG Lewat Konservasi Terumbu Karang dan Mangrove

Terumbu karang dan mangrove merupakan ekosistem vital dalam kehidupan warga Bontang.

Red: A.Syalaby Ichsan
Konservasi terumbu karang (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Konservasi terumbu karang (ilustrasi)

ESGNOW.ID, JAKARTA — Program konservasi terumbu karang dan tanaman mangrove dinilai menjadi penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. 

Salah satu perusahaan pelat merah, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), menjalankan program konservasi tersebut mengingat terumbu karang dan mangrove menjadi ekosistem vital dalam kehidupan masyarakat Bontang. 

Baca Juga

"Terumbu karang dan mangrove merupakan ekosistem vital dalam kehidupan masyarakat Bontang, mengingat letak geografisnya yang berada di pesisir,” ungkap Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo lewat keterangan tertulis, Senin (26/5/2025). 

Soesilo mengungkapkan hingga Mei 2025, program konservasi terumbu karang yang telah dijalankan oleh Pupuk Kaltim sejak 2011 telah berhasil menaikkan total 8.683 unit terumbu karang atau setara 2.557 meter persegi luasan konservasi hingga Mei 2025. Jumlah ini merupakan peningkatan dari tahun 2024, yaitu sekitar 6.882 unit terumbu karang. 

Sementara itu, Pupuk Kaltim juga terus meningkatkan upaya konservasi mangrove dari tahun ke tahun. Pada 2021, program ini berhasil mencatatkan penanaman bibit mangrove sebanyak 144.567 bibit.

Pada 2022, jumlah bibit yang ditanam meningkat menjadi 170.567 bibit dan pada 2023 jumahnya kembali meningkat menjadi 290.567 bibit. Pada Mei 2025 ini, realisasi dari program konservasi mangrove telah mencapai 551.167 bibit di wilayah pesisir Kota Bontang dan sekitarnya atau setara dengan 18 hektar luasan konservasi mangrove.

“Kami melakukan konservasi terumbu karang dan mangrove sebagai salah satu aksi nyata penerapan ESG mengingat kelestarian terumbu karang dan mangrove amat penting untuk mendukung keberlangsungan spesies ikan dan makhluk laut lainnya. Konservasi ini tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga mendukung keberlanjutan mata pencaharian masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari, serta dapat mencegah abrasi,” kata dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement