Supari mengatakan peningkatan curah hujan pada periode Mei-Juni-Juli 2025 ini terjadi akibat adanya anomali atau penyimpangan iklim. Ia mengakui sudah banyak penelitian yang mengungkapkan perubahan iklim dapat memicu semakin seringnya kejadian anomali iklim.
Namun menurutnya masih sulit untuk membuktikan ada kontribusi langsung dari perubahan iklim dalam kejadian peningkatan curah hujan beberapa bulan terakhir ini. Supari mengatakan meski curah hujan perlu disikapi dengan antisipasi yang baik, khususnya bagi petani hortikultura yang tanamannya sensitif terhadap peningkatan curah hujan tapi hal ini juga memberi manfaat positif.
"Curah hujan dengan kategori Atas Normal selama musim kemarau 2025 dapat memberikan manfaat bagi petani, terutama untuk petani padi, karena kondisi ini memungkinkan tercukupinya kebutuhan air irigasi selama musim kemarau," kata Supari.
Lihat postingan ini di Instagram