ESGNOW.ID, DENPASAR — Tiga pesepeda perempuan asal Bali memulai perjalanan sepanjang lebih dari 1.100 kilometer dari Denpasar menuju Jakarta. Aksi ini menjadi bagian dari kampanye bebas plastik bertajuk “Less Plastic, More Oxygen – One Ride at a Time” yang diinisiasi Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Bali dan Nusa Tenggara.
Kampanye ini mengangkat gaya hidup rendah emisi dan ajakan kolektif meninggalkan kebiasaan yang mencemari lingkungan, mulai dari penggunaan plastik sekali pakai hingga ketergantungan pada kendaraan bermotor. Ketiga pesepeda perempuan menjadi simbol keberanian, kepemimpinan, dan inklusivitas dalam gerakan lingkungan.
Seluruh peserta pelepasan mengenakan pakaian putih, sebagai simbol komitmen terhadap udara bersih dan kesederhanaan hidup. Aksi ini menegaskan bahwa upaya menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, tanpa batasan usia maupun gender.
Dalam keterangannya, Kementerian Lingkungan Hidup menyebut kampanye ini sebagai bagian dari strategi mendorong partisipasi publik yang inklusif, lintas generasi, dan berbasis aksi nyata. Melalui semangat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kementerian mengajak masyarakat untuk tidak menunggu perubahan datang, melainkan turut menggerakkannya lewat langkah kecil dan berkelanjutan.
Bersepeda dinilai sebagai gaya hidup rendah emisi yang murah, sehat, dan bisa dilakukan siapa saja. Melalui perjalanan ini, KLH ingin menginspirasi generasi muda untuk memilih langkah sederhana dalam mendukung pengendalian polusi dan penurunan jejak karbon.
“Kayuhan sepeda ini dalam rangka mendukung Gerakan Bali bebas plastik dan pengendalian polusi, dan akan kami sebarkan kesadaran melalui komunitas dan media sosial sepanjang perjalanan,” kata ketua tim perjalanan, Lara, dalam seremoni pelepasan di Denpasar, Senin (16/6/2025).
Selama tujuh hari, dari 16 hingga 22 Juni 2025, ketiga pesepeda akan mengayuh melintasi Pulau Jawa sambil menyuarakan pentingnya hidup ramah lingkungan.
Mereka akan menggelar kampanye publik, edukasi terbuka, dan kolaborasi sosial di berbagai kota, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal.
“Bersepeda bukan hanya olahraga. Ini adalah pesan, perlawanan terhadap krisis lingkungan, dan ajakan hidup lebih sehat. Tiga nilai utama kami: ketahanan, kesederhanaan, dan keberlanjutan,” ujar Kepala Pusdal LH Bali dan Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi.